Are you a Hero? Yes, I am.

Are you Hero? Yes, I am. itu adalah pertanyaan dan jawaban yang keluar dari benak saya dan untuk saya, karena saya memang hero, setidaknya buat diri saya. Akhirnya kata demi kata terketik dan menjadilah tulisan ini, Setelah beberapa kali di tagih oleh Shohibul hajat Bunda lahfy Sungkan rasanya, emang sih bukan hutang kata beliau, tapi harus dibayar. nah loh, trus apa namanya itu Bun? Oke lanjut ke intinya yaitu keHEROan saya.

Postingan ini gak akan ada haru-harunya, gak seperti beberapa hasil peserta yg membuat tisu dikamar saya nyaris habis (karena emang udah waktunya habis), Saya sejak kecil sudah ingin menjadi HERO, bahkan masih ingat jelas ketika umur saya masih 4 tahun saya pernah bilang kepada Ibu kalau saya ingin menjadi Sun Gokong, tau kan? Kere sakti itu loh, kan dia hebat. Dan ibuku pun hanya menbalas dengan dua kata “iyo wes”. Dan saya juga sering mengenakan Jubah (baca: sarung) di punggung saya dan membentuk poni di dahi membentuk huruf “S”. tau maksud saya? maksud saya biar miip dengan super hero SUPERMAN. Tapi ini bukan masalah saya sekarang sudah menjadi Sun Gokong atau Superman karena saya sekarang sudah sadar kalau itu adalah sikap wajar Anak-anak. tapi inti dari seluruh Post ini masih mengenai masa lalu saya.

Dulu, sewaktu saya masih dikampung halaman (Sulawesi) saya selalu menganggap orang yang kuat naik mobil adalah hebat, ya bisa dibilang Hero lah. loh kenapa? karena saya adalah Pemabuk. mabuk kendaraan maksudnya, entah seberapa dekat jarak tempunya saya pasti mabuk dan tanpa sungkan-sungkan mengeluarkan isi perut saya disembarang tempat. dan kabar ini telah di ketahui oleh semua saudara-saudara baik dari Ibu atau bapak, sehingga mudah untuk mengejek saya.

Bukan saya saja yang susah, bapak saya pun ikut susah, semua semua usaha telah dilakukan, ANTIMO pun gak mempan, hanya menahan di menit-menit pertama, sampai cara-cara yang aneh pun saya lakukan untuk sembuh dari Mabuk ini, pernah ketika hendak bepergian bapak menyiapkan plastik dan menyuruh saya nutuk mendudukinya, dan selidik punya selidik isinya adalah daun “awar-awar” entah itu bahasan Indonesia atau apa, yg jelasa itu namanya daun yang saya duduki, dan ternyata daun itu pun gak mampu untuk menahan mabukku. pernah juga bibi menyarankan pusar (udel) di tutup dengan salompas biar angin gak masuk, saya sedikit gak setuju sebenarnya, karena pikir saya waktu itu, pusar saya gak lubang. cara itu pun gak mempan, bapak pun kehabisan cara.

Dan ketika pertama kali menginjakkan kaki di pulau jawa (tahun 1999), waktu itulah saya merasakan Mabuk, semabuk-mabuknya, ceritanya, Perjalanan dari Surabaya ke Lumajang. perjalan sekitar 4 jam sebenarnya, tapi saya rasa perjalanan itu bukan 4 jam, tapi berbulan-bulan. bagaimana tidak, baru dari porong Sidoarjo saya sudah muntah-muntah, dpadalah belum ada 1/4 perjalanan. bis tetap melaju pak sopir gak mau tau keadaanku. Kondekturpun hanya menarik uang ongkos setelah itu entah kemana, sudah capek muntah saya duduk lemas, dan lewatlah pedagang asongan menawarkan aneka makanan ringan. Tapi aku gak peduli, sepupuku membeli sate kerang dan saya penasaran dengan “kerang”, jujur selama di sulawesi saya belum pernah jumpa dengan makhluk ini, akhirnya saya pun mencicipi dua tusuk, dan hasilnya. Saya muntah-muntah lagi, mengeluarkan dua tusuk kerang tadi plus dengan semua isi perut. lemas, Pucat, Bibir biru, mata merah, dan keringan dingin membasahi sekujur tubuh, dan ini memang mabuk terhebat yang pernah saya Alami.

Nah ketika saya kembali kesulawesi, ternyata yang menjemput adalah Bapak saya dan Bosnya, Si Bos entah tau dari mana kalau saya ini pemabuk, dan nyeletuklah beliau, “wah gak bisa jadi orang sibuk seperti bapaknya nih”. spontan saya merasa tertantang, dan saya bertekat akan melawan rasa mabuk ini. Dan benar saja, tak lama setelah kejadian itu saya bisa menghadapi mabuk saya dengan mudah, tentu denag trik-trik dan kemantapan hati “SAYA GAK AKAN MABUK”. Dan Weel done. Sekarang semua jenis kendaraan sudah saya naiki (kecuali yg binatang2 spt kuda dan unta) dan tanpa mabuk lagi. ya saya bisa melakukannya karena saya Hero. Masak hero naik Bis muntah-muntah, apa kata Dunia?

So tips saya bagi yang masih Pemabuk, baik itu mabuk darat atau pun mabuk laut. ini tipsnya.
1. bila tersa mulai mual, jangan bersandar, jangan hiarkan punggung berkeringant.
2. untuk lebih aman, tutup pusar dengan salompas atau Solasi, intinya pusar tertutup (ini lumayan membantu)
3. yakinkan diri, tanamkan dalam diri anda bahwa “ANDA BUKAN PEMABUK LAGI”
semoga gak ada lagi yg mengalami mabuk-mabuk seperti yg saya alami.

Tulisan ini diikutsertakan pada Lovely Little Garden’s First Give Away