Tentang Mr. Kalend
Tulisan ini bersumber dari selembar koran (radar kediri) yang sudah usang
yang di tempel di dinding sebuah warung makan dekat MAHESA institute di koran tersebut tertera tulisan tangan yg menunjukkan tanggal terbirkorannya (28-mart 2010).
Mr. Kalend (the pioneer of kampung kursus)
…………………..Bekerja Tak Kenal Usia.………………….
Muh. Kalend osen. Bekerja Tak Kenal Usia.
Siapa yang belum mengenal sosok satu ini?
Tanyalah kepada warga di sekitar “kampung bahasa inggris” di pare pasti semua mengenalnya.
Ya, Mister Kalend, ‘santri-santrinya’ biasa memanggil, adalah pendiri Basic English Course (BEC) lembaga kursus bahasa inggris yang begitu populer di sana.
Tepatnya, di Jl. Anyelir, Dusun Singgahan, Desa Pelem, Kecamatan Pare.
Dialah yang menjadi perintis kampung bahasa inggris tersebut sejak mendirikan BEC pada 1977.
Muhammad Kalend Osen -begitu nama lengkapnya- masih tetap aktif menggajar hingga kini.
Praktis, 33 tahun sudah dengan alumnus yang dilahirkan sekitar 16 ribu orang.
Memang, Kalend sudah tdak muda lagi, 65 tahun. Guru-guru BEC pun banyak.
Bahkan, sebagian ada yang mendirikan lembaga baru.
Namun, santri KH Ahmad Yazid , rekan diskusi Clifford Geertz saat menyusn buku The Religion of Java, itu tetap belum mau menarik diri. “selama mampu, saya masih akan tetap mengajar” tutur ayah tiga anak ini saat.
saat ditemui Radar Kediri di rumahnya kemarin.
Ini bukan tanpa alasan, Pria asal Kutai Tartanegara itu memegang teguh falsafah yang mengatakan “bekerjalah selama kamu mampu”. Sehingga, untuk bekerja tidak mengenal batasan usia.
“Kalau saya tidak bekerja lalu mau apa?” tanyanya.
Apalagi menurut Kalend, mengajar sudah menjadi jiwanya.
Adalah kepuasan tersendiri saat mengetahui siswanya menjadi menggerti dan bisa mempraktikkan apa yang diajarkannya. “Apalagi kalau mengetahui ada siswa yang sukses ” sambung pria bersahaja ini.
Dari ribuan santrinya tersebut, memang tak sedikit yang sukses.
Mereka tersebar di berbagai daerah Indonesia dengan beragam profesi.
Mulai politikus hingga akademisi.
Bahkan, banyak diantaranya yang telah menyandang gelar profesor. Akan tetapi, Kalend tetap dalam kesahajaannya.
Dalam seminggu, Kalend mengajar Senin sampai Kamis.
Yakni, mulai pukul 06.30 sampai 15.00. Dia dibantu 12 tenaga penggajar lainnya.
Mereka adalah para alumnus BEC sendiri.
“Saya selalu menggambil lulusan sini. Tidak pernah mengambil dari luar,” ungkap pria yang pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo tersebut.
Menurut kalend, bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia.
Terlebih, bahasa Inggris pada masa sekarang ketika dunia seolah tidak lagi berbatas.
Bukan hanya kompetisi dalam dunia kerja, namun juga untuk pengetahuan.
“Bahasa itu jendela ilmu,” sebut Kalend.
Dengan penguasaan bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya, seseorang akan mampu menerjemahkan karya para penulis dari luar negeri.
Sehingga mereka bisa mencecap ilmu dari berbagai belahan penjuru dunia. Langsung dari sumbernya.
Selain itu, tidak akan teralienasi dari pergaulan internasional.
Seseorang yang menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa internasional bisa berkomunikasi dengan bangsa mana pun. (dp/hid)
itulah sekelimit Tentang Mr. Kalend
Assamualaikum
pak kami dari Ukm Speac STAIN PEKALONGAN ingin mengadakan SMART JOURNEY ke Mahesa Institute
yang mau saya tanyakan bagaimana cara konfirmasinya?
atas jawabanya kami ucapkan terimakasih
wassalamu’alaikum
Waalikum salam Sobat…
maaf sekarang saya sudah tidak di Pare lagi, jd gak bisa membantu secara langsung….
Coba cek langsung di websitenya