Jangan selalu turuti kemauan anak, anak adalah buah hati, semua tau itu.
setiap orang tua pasti ingin melihat anaknya tersenyum, tertawa ria dan selalu ceria.
Sering kali orang tua, menuruti kemauan sang buah hati karena tidak ingin melihat buah hati menangis.
Sebenarnya saya sendiri belum punya yang namanya anak, orang pasangan aja belum ada hehee…
saya semangat posting tentang ini karena beberapa waktu yang lalu saya melihat anak yang naik becak sambil goyang=goyangkan kakinya, loh emang kenapa, sebenarnya juga gak kenapa-kenapa, tapi kok saya merasa itu adegan berbahaya gitu, biar saya gak tambah panjang lebar neranginnya, monggo dilihat langsunga aja. di bawah ini…
hmmm, gimana??
lumayan ngerikan?
mungkin bagi prang yang sudah terbiasa melakukannya, dia akan santai2 aja.
Tapi kan kita gak tau kapan apes kita, ya mbok ati-ati.
Memang gak semua kemauan anak kita harus turuti, misalnya anak mau main pisau, masak kita turuti? pasti tidak kan?
terkadang memang lebih baik melihat anak menangis karena kemauannya gak terturuti daripada menangis karena tersakiti oleh ulah mereka sendiri.
Sayang anak, tapi tetap mengutamakan keselamatan anak daripada kesenangannya.
bagaimana Bapak-Ibu? benerkan?
juga sering saya dapati orang tua yang terlalu sembrono menurut saya, bagaimana anak umur empat tahun di bonceng naik sepeda montor ditaruh dibelakang tanpa diikat atau dipegangi, saya gak tau apa yang ada di benak orang tua itu, apa mereka fikir buat anak gampang atau gimana saya gak tau.
dan masih banyak lagi kesembronoan yang sering saya dapati. dengan begitu saya niat nanti kalo punya anak gak akan niru apa yang saya kira gak patut di perbuat.
Jangan selalu turuti kemauan anak.
Ping-balik: Antara Aku, Hujan dan Sepatu Bapak « cumakatakata
Betul mas, setujuuu~ Mungkin anak jaman sekarang jadi kurang santun dan suka seenaknya tu juga karena orangtuanya terlalu banyak nurutin maunya anak ya..
iya Mba jaman udah berubah itu kata orang2 tua hehee