Sak dek sak nyut, ada yang sudah pernah dengar kalimat ini? lagi-lagi yang blogger jawa khususnya. ya ini ungkapan untuk mendapatkan yang inginkan terwujud dalam seketika. Kalau menurut saya kata “dek” pada “sak dek” itu menunjukkan ketika suatu keinginan terasa dalam hati, maka menggambarkannya dengan kata “dek” karena ya rasanya emang gitu “dek” :P. Sedangkan kata “nyut” dalam “sak nyut” adalah untuk menunjukkan waktu yang singkat, sak nyutan, cepet banget.
Saya dapatkan ide menulis ini kemarin, setelah seseorang meminta bantuan dan ngasih waktu buat saya untuk memenuhi bantuannya itu, lah ini minta bantu apa nodong. tapi karena orang ini lumayan dekat dan saya rasa saya bisa bantu, saya pun menyanggupinya. tapi walaupun begitu tetap gak nyaman rasanya kalau dimintai bantu dengan cara begitu. toh walau gak dengan cara begitu, di bantu juga kok. Apa lagi kalau sama teman sendiri. (kurang opo aku karo konco :P)
Terkadang memang kita sering temui orang dengan karakter “sak dek sak nyut” ini, terkada mereka punya alasan dengan ini, dan terkadang kita saya juga menggunakan metode ini karena urusan yang mendesak, dan itu bisa dimaklumi selama alasan masih bisa masuk kantong akal. Tapi yang ngebosenin dan bikin gak nyaman kalau memang ada orang yang “sak dek sak nyut’ ini memang sudah menjadi wataknya, apa-apa maunya seraba cepat serba instan. lah udah kayak raja aja, raja dholim tentunya hehehe :P.
Masalahnya setiap sesuatu itu butuh proses bukan? jawabannya “IYA”.
Masalahnya kita berurusan dengan sama-sama manusianya, bukan dengan Jin timur tengah yang bisa mengabulkan 3 permintaan dalam sekejap seperti ditivi-tivi, dan sak dek sak nyut pun bisa terkabul.
Contoh yang lainnya donk mas,, msisalnya ” Mak jegagik”, “Mak bedunduk” atau yang lain,, kalau dibahas lebih lanjut menarik sekali lhoooooooooooooo………. ;’)