Membekukan waktu dengan Lensa, postingan ini terlahir setelah saya melihat video acara clik Andy yang bertema “Membaca Foto Melihat Fakta” yang ditayangkan Bulan Agustus kemarin yang saya dapatkan dari youtube. Yang didatangkan Adalah Fotografer-fotografer yang sudah mengantongi Award-award berkat bidikannya. termasuk Jurmasyanto Sukarno, Jurnalis yang membidik gayus di Bali. Tak berlebihan menurut saya jika judul dari Post kali ini adalah “Membekukan waktu dengan Lensa” karena menurut saya memang ketika kita telah menekan tombol bidik, maka waktu akan berhenti di hasil bidikan kita., foto kita waktu kecil misalnya, walau sekarang kita sudah berubah baik fisik maupun fikiran, maka foto sewaktu kita kecil tidak mengalami perubahan, kecuali semakin usang saja.
Sebuah foto ternyata mampu mengungkapkan cerita dibalik foto itu sendiri.
fotografi dan sejarah tak pernah terpisahkan, seringkali sejarah terekam dalam bingkainya, bahkan ada foto yang bisa mempengaruhi jalannya sejarah.
Sebuah karya foto jurnalistik tak hanya mampu berdiri sendiri, namun ia pun memiliki bahasa visual. Ia dihasilkan dari menekan tombol ranah dengan penuh perhitungan, ada etika disana, ada pesan yang ingin di sampaikan, ada batasan yang tak boleh dilanggar dan ada momentum yang tak bisa di ulangi.
Semua itu tak lepas dari siapa manusia yang berada di belakang jendela bidiknya, mereka orang-orang yang selalu ada di garis depan, sigap menangkap setiap momentum dan memindahkannya kedalam bingkai yang berbeda dari apa yang dilihat awal.
Untuk mendapatkan karya yang maksimal tak hanya pengusaan teknik semata, namun juga pengalaman mengusai situasi medan.
Tapi yang utama dari semua itu adalah di perlukan sebuah kejujuran untuk merekam dengan obyektif fakta yang ada.
Kata-kata dalam acara Kick Andy
Melalui lensa yang menghasilkan Foto, ia bisa menyimpan senyum, canda, tawa, tangis, cerita, kenangan indah atau sebaliknya.
Foto seringkali lebih bisa mewakili kata-kata, bahkan mengatakan kata-kata yang tak terkatakan.
Sebuah foto bisa membuat kita tersenyum sendiri, sebuah foto juga bisa membuat kita menitikkan air mata. Itu tak lain karena foto tersebut tengah berkata kepada kita. bercerita tentang dirinya.
Bercerita tentang waktu yang telah lampau, bercerita tentang waktu yang terbekukan.
So, Apa pendapat kalian tentang Membekukan waktu dengan Lensa/foto teman?
Ping-balik: Sienon « cumakatakata
iki serius ta cak?
kok parah ngunu
Asli iku Mas…
oleh penghargaan malahan foto iki…
iku arek2 Bonek loh.. kejadian tahun 1995.
mosok sih ?
super karo mobile iku TNI ta?
iyo Mas..
ceritane oleh tumpangan gratis soko Angkatan, dadi kesenengan dan numpak kabeh…
ealah…ancen bondo nekat kok 😀
hehee…
kan sek mending onok Bondone Mas….
iyo Mas..
ceritane oleh tumpangan gratis soko Angkatan, dadi kesenengan dan numpak kabeh…
kira-kira berapa penumpangnya ya? ko banyak sekali…
wah krang tau Mbak…..
yang jelas banyak banget, itu aja sampai guling begitu…
paling malu kalo dibekukan
tapi gak sampe alergi kan Mbak?
misalnya difoto langsung gatal2 gtu… heeee
paling malu klo dipoto.
kok malu kenapa teh??