Malioboro dalam ingatanku

Malioboro dalam ingatanku, bukan pertama kalinya saya ketempat satu ini (ya walaupun baru tiga kali). siapa yang gak tau satu jalan di antara beratus-ratus jalan di kota Gudeg ini,
walaupun belum pernah mendatangi setidaknya pernah lah dengar, masak belum pernah dengar? kemaren-kemaren kemana aja?
kunjungan ke Kota Gudeg kali ini sungguh puas, saya bolak-balik mengubek-ubek jalan ini, walaupun gak beli apa-apa, eh beli ding walau cuma tas jinjing heheee tapi lucu kok ini penampakannya.

yang pentingkan ada yang di beli,
biar jadi bukti kalau dari sana heheee..
Itung-itung bagi-bagi rezeki sama penjualnya hehee.
naik becak kasian tukang becaknya juga bendi/dokar dengan someome special,
Malioboro juga semakin menarik ketika sore hari dan lebih lagi dimalam hari, tapi tetap waspada karena kejahatan bukan hanya karena niat si pelaku tapi juga ada kesempatan, itu kata bang napi.

kenapa kok masalah kejahatan ini masuk disini? karena di pagi hari kemaren (25-09-2012) saya bertemu dengan ibu-ibu asal Kuningan yang kehilangan koper yang isinya lumayan berharga tepatnya berharga ada kamera digital, dompet, HP, dan lain-lain.

so memang kita harus selalu berhati-hati dimana pun kita berada, wah kok jadi agak serem ini postingan, oke sekarang lanjut kebagian seru-serunya.

memang cerita baru akan selalu muncul di tempat yang sama, begitu juga dengan saya kali ini, muncul cerita indah di jalan yang terkenal ini, cerita yang hanya dengan mengingatnya bisa memunculkan senyum dalam wajah saya yang durasinya cukup lama, hahaha lebay.

Untuk mendatangin kota gudeg ini, memerlukan waktu yang tidak sebentar tapi juga tidak lama, butuh waktu 7 jam.
tapi perjalanan kemaren sungguh gak terasa, gimana mau terasa, berangkatnya malam, naik bis langsung ngorok, bangun-bangun udah nyampe, heheeeee.
Sampai di terminal Jogja Subuh, setelah itu langsung menuju JL. Malioboro.
sampainya disana langsung cari kopi disamping jalan (kan banyak tuh) sambil nyantai di bawah pohon Sawo. eh pohon sawo bukan ya?
setelah dua gelas kopi sukses di seruput, langsung menuju keraton naik becak dengan harga cuma Rp. 5.000.
dan ternyata disana banyak berkeliaran bule-bule. saya sempat berfikir, apa bule-bule ini sengaja nepatin hari kesini dengan hari saya kesini? tapi saya langsung sadar SAYA SIAPA. keponakan jokowi juga bukan apalagi sepupunya SBY. jauh.
sempat juga narsis-narsisan sama tu bule. heheee jadi malu saya…
ini sedikit penampakannya, heeeee

setelah capek muter-muter di keraton, kami pun keluar dan duduk nyantai dibawah pohon buah keben, awalnya saya gak tau ini pohon apa, saya pun tanpa malu tanya sama ibu-ibu yang lagi duduk disitu, dan dia bilang kalo ini buah keben, dan saya pu hanya bisa ber Ooo dan berterima kasih.
tau kan buah keben? ini loh gambarnya, tadi dapat di gugel.

ternyata buah keben ini banyak manfaatnya, kata mbah gugel bisa buat pengobatan mata.
Wah, ternyata udah panjang banget postingannya, oke deh, satu lagi, kan belum ada makan-makannya.
makan malam juga spesial, ayam kapung di warung lesehan pinggir jalan.
menunya gak mengecewakan memang, tapi harganya yang mengecewakan heheeeee…
enak kok njalok murah.
kalo bisa kenapa gak? heeee.
Makan malam yang romantis, loh kok?
ya kalo makannya sama orang spesial kan jadi romantis,
kalo sendirian yaa, yau dah, heeee.
makan di iringi lagu-lagu, coz banyak yang ngamen.
Udah ah, udah panjang banget ni postingan.
Oke dengan ditutup foto ayam goreng, saya nyatakan post Malioboro dalam ingatanku selesai.