Jatuh Cinta berjuta rasanya, itulah kenapa saya ingin jatuh cinta lagi.
Jatuh cinta yang saya maksud disini adalah ingin jatuh cinta pada seorang atau banyak orang penulis, ya PENULIS. Saya rasa saya adalah orang yang tidak mudah jatuh cinta pada penulis. Sudah lama nama-nama penulis yang saya acungi jempol belum bertambah.
akhir-akhir ini banyak membaca review teman-teman Blogger tentang buku, Gairah bercintapun timbul seolah tidak bisa dibendung. Keinginan mendatangi Toko buku yang memang sudah lama tak disambangipun seolah harus segera dituruti.
Alhamdulillah terucap, Sabtu kemarin 27 Juli 2013 keinginan untuk ke toko bukupun terpenuhi. Dan disana saya memilih dua kandidat, berharap bisa jatuh cinta pada penulisnya lewat untaian kata yang dirangkainya.
Dua nama itu adalah Dewi Lestari Simangunsong yang menggunakan nama Dee di buku-bukunya dan Tasaro GK dengan nama lengkap Taufik Saptoto Rohadi yang GKnya adalah kependekan dari Gunung Kidul.
- Untuk karya Dee saya memilih Filosofi Kopi daripada karya yang lain tidak lain karena mengandung kopi, sebagai penikmat kopi tentu ada rasa tertarik ketika kata kopi disebut atau ditulis. Halaaaaa
- Sedangkan Untuk karya Tasaro saya mau tak mau mengambil yang berjudul Sewindu, Cinta itu tentang waktu. Padahal sebenarnya penasaran dengan judul Galaksi kinanthi yang judulnya berubah menjadi Kinanthi terlahir kembali, tapi di Gramedia yang saya datangi buku tersebut kosong 😦
Sebenarnya sedikit menyesal tak mendapatkan judul yang dicari, tapi penyesalan itu menguap ketika tau lagunya Tamasya Band yang berjudul Tasaro yang bisa didengarkan di salah satu lagu dari album ketiga. Memang yang dimaksud dilagu itu adalah judul yang lain, tapi lagu itu berhasil meneguhkan hati saya tentang nama Tasaro 🙂 Terima kasih buat keluarga Tamasya.
Semoga saya bisa benar-benar jatuh cinta pada mereka 🙂
Ping-balik: Akhirnya Saya Jatuh Cinta (lagi) | Cumakatakata
asik ya.. 🙂
Iyaaa 😛
sudah lama pengen baca filosofi kopi, tapi belum kesampaian..
tambah pengen baca nih
semoga cepet kesampaian y Mbak .. 🙂
Gimana rasanya jatuh cinta lagi, mas Syafi’i?
Apa kabar?
Sangat membahagiakan Bun,..
Alhamdulillah baik Bunda.. 🙂
Sepertinya buku yang bagus ini …
hmmm …
catat …
Salam saya Pi’i
ini juga sedang mencoba Om. 🙂
salam hormat saya Om.
Sewindu keren. bahasanya mengalir ringan banget, dan banyak cerita2 sepela yang dikemas secara tidak biasa. nambah semangat habis baca Sewindu. 😀
Iya Mas…
Mantab 🙂
Saya juga punya bukunya Tasaro GK mas. Yang judulnya “Lelaki Penggenggam hujan”, itupun dapat tali asih dari Pakde Cholik
Mantab ceritanya Mas ?