Dua kenangan dalam satu aroma
Ngisin-ngisini, udah lama gak posting tiba-tiba posting malah ikutan GA
Ada beberapa hal yang sangat sensitif mengingatkan kita pada masa lalu, salah satunya adalah aroma, percaya gak percaya aroma lebih memiliki kekuatan untuk mengembalikan ingatan kita pada waktu aroma tersebut pernah atau sering kita cium.
Bicara tentang bau hmmmmmmm aroma maksud saya, ada satu aroma yang sangat berkesan kuat di memori kepala saya, yaitu bau atau aroma kemangi. Tau kemangi kan ?
Setiap mencium aroma kemangi saya langsung terbang (halah) ke tengah sawah ditahun 90an tepatnya disalah satu gubuk yang disana berkumpul keluarga bibi sekeluarga. Cerita lengkapnya begini, dulu saya lupa tahun berapa tepatnya saya ikut bibi ke sawah disana disaat matahari sudah berada diatas kepala, tiba-tiba bibi mengambil bunga yang sudah kering dari pohon kemangi, kemudian disulapnya menjadi seperti cendol mutiara yang kemudian ditambahkan gula merah. Dan jadilah minuman segar di tengah teriknya matahari siang bolong.
Selain, itu kemangi menyimpan kenangan lain.
Khusus kemangi yang disandingkan dengan sambal buka kenangan diatas yang muncul. Tapi kenangan dibawah ini…
Ketika melihat dan mencium aroma kemangi yang bersanding dengan sambal, seketika kenangan waktu kecil memenuhi kepala. Waktu itu, entah berapa umur saya, beramai-ramai masuk kesebuah kolam milik teman, kolam-kolaman sih tapi untuk lebih mudahnya sebut saja kolam, kolam lumpur tepatnya. Kami ada sekitar 6 orang, eh anak ding. Bertelanjang dada masuk ke kolam berburu ikan.
Tapi nasib saya tidak seperti teman-teman yang lain, yang semua dapat hasil buruan.
Setelah hasil buruan cukup, api pun dinyalakan, acara selanjutnya adalah bakar ikan. Ikannya bermacam-macam dari ikan gabus, lele, betik (apa bahasa indonesianya ya ) sampai ikan sepat.
Yang punya rumah sudah menyiapkan secowek sambal. Walau saya gak dapat ikan, ternyata tetap ada rezeki saya disana. Jadi ya ikut aja bakar. Setelah ikan bakar dikira cukup masak, kami pun bergantian mendatangi sambal tersebut. Dan ternyata disana sudah di campur dengan kemangi didalamnya, dan rasanya maknyus, sampai terasa setiap saya menyantap sambal yang bersanding dengan kemangi.
Tulisan ini
diikutsertakan pada
Giveaway Cerita diBalik Aroma yang diadakan oleh Kakaakin
Kemangi cocoknya buat lalapan
Hipnoterapi Semarang
Kemangi, dihalaman rumahku banyak sekali, Mas.
Bacanya postingan ini pagi², hmm jadi lapar nih. Apalagi menikmatinya dengan seseoarang yang disayang, pasti lebih nikmat.
Terima kasih pasrtisipasinya, Mas, sudah tercatat sebagai peserta
Wah.. kalo nyium aroma kemangi sih pasti keingetan padanannya, yaitu sambal dan ikan/ayam bakar atau goreng 😀
Terima kasih sudah ikutan pada GA Cerita di Balik Aroma. Sudah terdaftar sebagai peserta 🙂
kemangi jg ternyata makanan dewa:P buat org hindu india*pernah baca kisa blogger kang luigi yg berkunjung ke rumah temenya si indiahe, udah napsu pengen metik kemangi temenya di balkon buat bikin sambel, di omelin temennya, krn itu sajian buat dewa..:D dewa doyan kemangi
wah… baru tau kl yang ini.. hihihi…
terima kasih infonya 🙂
surawung Pace kata orang sinimah, sok di pake mais lauk…
heeee jadi inget juga waktu masih kumpul ma balad baheula, jaman nyaris tiap malam ngaliwet… nah ini kemangi salah satu lalapnya walau tidak wajib… tapi sambalnya cukup kecap, garam tambah cabe rawit….
Gak masalah apa menunya ya A’ yg penting kebersamaannya.. 🙂
iya banget Pace……
Haha,enak tuh bakar ikan…
benar sob…
ikan segar bakar 🙂
byk tuh di halaman kl musim panas 😛
Good luck ya Ta GA nya
kl musim dingin gak tumbuh ya Mbak ?
terima kasih Mbak El. 🙂