Siapa yang tak ingin anaknya Sukses? “tak ada” jawabnya.
Semua orang tua (yg waras) ingin anaknya sukses, dalam semua hal baik urusan duniawi maupun urusan ukhrawi.
orang tua rela dilangkahi anaknya, bahkan berharap anaknya melangkah di depannya, dan itu membuat orang tua bangga. Merasa bahwa beliau telah sukses dalam mendidik anak, yang memang tidak mudah, sukses dengan titipan dariNya.
Sukses anak, orang tua juga bisa merasakannya.
Nah disini muncul permasalahan. Bagaimana cara Orang tua itu dalam mendidik anaknya menjadi seorang yang sukses.Tak jarang terkadang orang tua terlihat terlalu memaksa anaknya, dan tidak mendengarkan apa kata anaknya. saya bilang A kamu harus lakukan A, kalau gak. ini “ngangkat telapak tangan”.
terkadang ada Orang tua yang kurang memperlihatkan kelembutannya pada sang anak, sehingga yang ada di benak anak hanya takut kepada arang tua.
Kenapa saya menulis dengan tema ini? kemarin, ada saudara yang menelponku dari dari sebrang pulau,menceritakan tentang seseorang. seseorang yang sangat sayang kepada anaknya dan sangat ingin anaknya ini menjadi anak yang the Best.
Tapi sayang, cara yang dipakai salah. Kenapa saya berani bilang kalau cara yang di terapkan oleh orang tadi salah? jawabnya, karena saya tau benar cara itu {kekerasan}.
Ketika seorang anak di didik dengan kekerasan, yang ada adalah ketakutan. Bukan ketaatan.
ketika sang pendidik berada di dekatnya, dia berprilaku sesuai apa yang di inginkan oleh sang pendidik, tapi ketika pendidik tak disampingnya, kira-kira apa yang terjadi? Merdeka. Merdeka gak ada yang ngatur.
Ketika Seorang anak di didik kelembutan (100%), ini juga tidak baik. Ini akan menumbuhkan generasi kerupuk, yang gak tahan walaupu hanya dengan sedikit perbedaan suhu. kena air leleh (nyenyek) kena angin melempem. sedikit-sedikin mengeluh, sedikit-sedikit nangis, mengadu. Tentunya Orang tua tidak mau itu terjadi pada anaknya.
So, bagaimana cara yang terbaik? khoirul umur assatuha, sebaik-baik perkara adalah yang di tengah-tengah. paduan antara keras dan lembut, kelembutan yang keras dan kekerasan yang lembut. Caranya? Gunakan Insting keOrang tuaan dan juga dengarkan apa kata anak. Pelajari tentang orang tua yang sukses dalam mendidik anaknya. orang tua punya hak, anak juga Hak.
Sebenarnya saya gak pantas membahas ini, apalagi saya belum tau bagaimana itu dunia orang tua, bagaimana susahnya menjadi orang tua dan bagaimana beratnya menjadi orang tua.
ini hanya ungkapan ketidak setujuan saya terhadap Orang tua yang mengajar hanya dengan cara kekerasan. yang saya sendiri tidak tau apa yang saya yakini ini benar atau tidak.
tapi yang saya yakini kebenarannya adalah, Setiap Orang tua ingin anaknya sukses.
semoga kita semua bisa menjadi orang tua yang benar cara didiknya, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkanNya.
tulisan yg bgs.. klo ad yg bru tlg krm via email ane ya!
setuju sekali Ta 🙂
terima kasih Mbak El…
dan, di dunia ini, hanya orang tua lah yg dengan sukarela bahkan ikhlas , malah bangga , jika dapat dikalahkan anak2nya dalam segala hal…tentunya yg baik2 yaaa……. 🙂
salam
Iya Bun, semoga saya kelak bisa menjadi orang tua yang membanggakan…
doanya ya Bun…
Jadi didiknya yang sedang-sedang saja ya… 😀
iya Mbak, biar nantinya kebal menghadapi kehidupan (halah ngomong opo to iki)
Okey.., kita didik anak kita dengan baik dan benar. kita biarkan anak-anak memilih jalanya sendiri setelah kita tunjukan caranya. Tapi ngomong-ngomong.., dirimu siap siap hamil belum nih.. #eh..
Waaaaah gak enak iki. ngomong seng enak Mas….
Aku pedang yooooo….
Wah.., maaf. Salah merayu ternyata.. wkxkxkxkx
jiaaaaaaaaaaaah, masalae sakiki ngerayu wes gak koyok biyen Mas, rusak gara2 “raja gombal” 😛
Wkxkxkx.., gak mas.
Saya lebih menyukai syair daripada wanita. Begitu juga sebaliknya. Saya berharap seorang wanita lebih menyukai syair saya daripada pribadi saya. 🙂
Tak kuran dan tak lebih.
hmmmmmmm #mantuk2
ckckckck #geleng2
kalau saya sih mikirnya, didiklah anak dengan penuh cinta & kasih sayang. tetapi hal ini kadang sering disalah artikan dengan ‘hanya menuruti kemauan sang anak’, padahal mengajarkan kedisiplinan, tanggung jawab, reward and punishment, itu juga wujud cinta & kasih sayang orang tua kepada anaknya …
Saya setuju bahwa kekerasan bukan cara mendidik yang baik. Selalu ada cara yang lebih baik selain kekerasan untuk menyampaikan perbedaan pandangan dengan anak …
Salam
iya Mas….
semoga kita bisa menerapkan cara yg baik itu kelak…
Salam saya