Mengejar Sang Komandan. Acara pengejaran ini terjadi kemarin (2 Desember 2012). Siapa yang saya maksud komandan di sini? Yang saya maksud adalah komandan Blogcamp, ya Pak De Cholik yang saya maksud. Alhamdulilah saya kemarin bisa bertemu dengan beliau, salah satu blogger senior yang saya kagumi. Yang menghandle more than twenty blog, hebat bukan…
Tapi untuk menemui beliau tidak semudah membalik tempe yang sedang digoreng. Kediaman beliau memang di Surabaya tepatnya Galaxi Bumi Permai tapi tidak cukup dengan mendatangi kediaman beliau, Tidak cukup.
Terbukti kemarin saya sudah menemukan lokasi kediaman beliau di Galaxi tapi hasilnya nihil, saya tidak bisa berjumpa dengan Sang Komandan.
Loh kok bisa? Sangat bisa, karena beliau tidak sedang di Surabaya tapi di Jombang.
Cerita detailnya seperti ini. Di siang hari yang terik matahari di surabaya seperti biasa yaitu Panas, Saya berangkat ke Madura dengan adik saya satu-satunya. Maka terbesit menerima tawaran Pak De Cholik di komentar beliau di post Selamat Pagi Surabaya, yang menawari untuk mampir ke Galaxi dimana beliau tinggal, maka sebelum berangkat ke Madura saya memutuskan untuk sekalian mampir ke kediaman Pak De.
Maka sepulangnya dari Madura saya mampir ke Galaxi, setelah saya temukan lokasi Galaxi saya menelpon beliau, karena ingat kata beliau di inbox facebook beberapa bulan yang lalu kalau mau ke tempat beliau telp dulu takutnya beliau sedang tidak di rumah.
Tetapi 4 kali panggilan tak ada jawaban, mampus kata saya dalam hati, pasti beliau lagi istirahat siang karena jam menunjukan pukul 13 siang lebih beberapa menit di hape saya. Saya langung galau gak tau harus berbuat apa, tapi tak lama setelah itu ada telp masuk dari beliau alhamdulilah langsung saya angkat dan setelah salam terjadilah sedikit percakapan
Saya : ini Pak De Cholik?
Pak De : Iya ini siapa?
Saya : saya menyebut nama saya
tapi beliau gak kenal dan malah tanya balik. ngesak no rek
Saya : Cumakatakata De
beliau langsung tertawa serenyah kerupuk udang sidoarjo.
Saya : Jenengan dimana De?
Pak De : di Jombang mas.
Saya : Mampus pasti beliau gak dengar.
Inti dari pembicaraan adalah saya mau mengejar beliau di Jombang dan meminta agar beliau mengSMS alamatnya dan tak lama kemudian SMS dari beliau masuk berisikan alamat beliau di Jombang. Dan pengejaran Sang Komandan pun di mulai. Dan setelahnya di Jombang dan menuju alamat yang beliau kasih, ternyata juga tak semudah yang saya bayangkan. Perlu berkali kali bertanya, dan jarak antara yang dikirim oleh pak De lewat SMS dengan hasil setiap kali tanya orang sangat beda jauh. Rute yang di kasih Pak De cuma membutuhkan 8km tapi hasil tanya adalah jauuuh…
tapi itu tidak mengurangi niat untuk menghentikan pengejaran ini. Sesi bertanya pun terus berlanjut dan tidak kurang dari 15 orang yang kami tanyai (banyak karena ada yang sedang bergerombol gitu :P)
Hari semakin sore, mendung juga semakin menghitam tapi keberadaan Sang komandan masih menjadi misteri besar. Adikku menyarankan untuk menelpon Pak De, tapi saya sungkan dan saya malah menghapiri Mbak-mbak berrambut terurai dan memakai kaos merah dan tanya “Mbak, disini yang ada kolam renangnya mana ya?” dan Mbak itu menjawab sambil tersipu “mas lurus aja”. saya tanya lagi “masih jauh Mbak?” mbaknya jawab lagi-lagi sambil tersipu “lumayan”. Hadeeeew
Tak lama setelah itu saya temukan juga Kolam renang Tirto Agung dan saya sekali lagi bertanya kepada bapak-bapak yang sedang nyantai di samping jalan “Pak rumahnya Pak Cholik kolam renag mana ya?” pertanyaan ini sesuai dengan clue yang di berikan Pak De di postingan Koret, bapak itu menjawab “ya di kolam renang itu” saya membatin “wah ngajak guyon bapak ini, masak Pak De jadi penjaga kolam renang” sebelum saya meneruskan membatin saya bapak itu menambahi kl kolam itu punya beliau, nah loh satu fakta terungkap. Saya pun kembali ke kolam renang dan masih bingung di mana letak rumah beliau dan saya terpaksa menelpon beliau tapi gak ada jawaban. hikz 😦 . dan saya bertanya untuk terakhir kalinya kepada penjaga kolamnya yang baru keluar dan duduk di depan gerbang (entah bapak ini penjaga kolam atau bukan tapi orangnya duduk di bangku di gerbang kolam renang, kalau salah maaf ya Pak). Dan bapak ber kaos merah itu langsung menggiring saya menuju ke rumah Pak De.lega rasanya.
Dan tak lama Pak de dan Bu De pun keluar dan langsung saya cium tangan keduanya.
Dan saya beserta adik saya di persilahkan masuk ke ruang tamu yang cukup luas dan tinggi, cerita pun mulai mengalir dengan sendirinya, tanya berbalas jawab pun terjadi berulangkali.
Dan tak lam setelah itu Bu De pun mengeluarkan kopi buat saya dan Pak De dan teh buat adik saya, yang kemudian di susul keluarnya Bakso semanggok besar, Wah cucok ini dingin-dingin makan bakso dan saya pun yang pertama kali menyendok bakso tadi mengawali sebelum tuan rumah, heheeee…
Setelah bakso selesai di nikmati pembicaraan pun masih tetap berlanjut lagi padahal saya pingin minta plastik buat bungkus yang masih tersisa di manggkok besar, tapi kok ya malu heheeee…
Dan pembicaraan hangat di sore yang mendung dan dingin antara Blogger senior dan blogger-bloggeran berakhir setelah jam menunjukkan 5 sore lebih beberapa menit yang sebelumnya Pak De mengajak untuk foto bareng, kok gak dari tadi toh De..
Setelah berfoto saya meminta izin untuk melanjutkan perjalan ke Solo yang masih memerlukan berjam-jam, sebelum beliau mengizinkan saya untuk pergi beliau sempat menawarkan untuk menginap di rumah beliau dan meneruskan perjalanan besok pagi jam 3, dalm hati saya tertawa “iya kalau bisa bangun De heheeee”.
Akhirnya selesai juga pengejaran sosok Pak De yang selama ini saya hanya bisa di dalam layar.
setelah berpamitan dan mencium tangan Pak de untuk kedua kali saya sempat mengambil satu gambar beliau yang sedang walangkerek/acakpinggang ini dia
Terima kasih Buat semuanya ya De…
Maaf udah ngerepotin, dan maaf saya tidak bisa membawa apa-apa, malu sebenarnya tapi saya bingugn mau bawa apa jadinya malah gak bawa apa-apa, Insya Alloh kalau berjumpa lagi saya ingin memberi kenang-kenangan buat pak De..
Ping-balik: Persahabatan Blogger itu Nyata | cumakatakata