Aku ingin membuatmu menangis, ibu
Sembilan bulan bukan waktu yang singkat
Tapi engkau lalui itu dengan senyuman
Tentu hanya engkau dan kaummu yang tau rasa itu
rasa yang tak akan di ketahui oleh para lelaki
Kemanapun kau pergi berat perutmu ikut serta
berat yang semakin hari semakin terasa
lebih lagi kala melahirkanku engkau pertaruhkan nyawamu
nyawa yang hanaya satu-satunya kau punya
Kau pertaruhkan untukku agar bisa melihat dunia ini
sudah kuputuskan Bu
sudahku putuskan ingin benar aku membuatmu menangis
tapi bukan menangis seperti tangismu selama ini
aku ingin kau menangis bangga bukan yang membebani
aku ingin kau menangis bahagia bukan tangis merana
Aku ingin membuatmu menangis, Ibu
ketika itu terjadi, aku ingin kau membelaiku Bu
membelai lembut rambutku sebagaimana kau belai ketika aku masih dalam perutmu
Ingin kuucapkan bahwa aku sangat sayang padamu
aku tak akan ada tanpa kasihmu
aku takkan tau dunia ini tanpa kau taruhkan nyawamu
aku tak bisa membalanya Bu, aku tau itu
tapi, setidaknya akau ingin melihatmu bangga denganku, Anakmu.
Aku ingin membuatmu menangis, Ibu
Anak yang sholeh. . . 🙂