Nasib anak kosan

Pasti panyak diantara kita yang pernah menyandang nama “anak kosan”. Namanya anak kosan sangat terbatas segalanya, dari peralatan dan segalanya untuk keperluan sehari-hari. Dan sekarang adik saya sedang mengalami ini, menyandang nama anak kosan dengan bangga 🙂
Tapi adik saya sebenarnya bukan ngekos, tepatnya ngontrak sebuah rumah yang kemudian di tinggali bersama teman-temannya.

Trus apa menariknya? Gak ada hehehe..
Saya hanya ingin menuliskan sedikit suka-dukanya dia dikontakannya (kakak yang perhatian ya) beberapa waktu yang lalu saya sempat bermalam di kontrakan Adik saya selama 4 hari tepatnya dari tanggal 2 sampai tanggal 5 Desember 2012, dan dihari terakhir hari rabu tgl 5 saya sudah bersiap-siap untuk meninggalkan kontrakan adik saya, siangnya saya memaksa adik saya untuk mengantarkan saya ke pasar klewer, dan ketika perjalanan pulang, ternyata hujan turun gak tanggung-tanggung, seperti duguyur pakai gayung plus angin, yang awalnya setelah dari klewer maunya langsung ke loket Bis pun gak jadi, adik memilih langsung pulang kekontrakan, dengan alasan “prasaanku gak enak” , dalam hati saya jengkel, ah ini cuma akal-akalan dia aja karena gak mau ngantar saya ke loket Bis karena masih kangen sama saya. Dan bison pun langsung diarahkan kearah kontrakan, dan setibanya di kontrakan

Gelap…


Karena memang sejak pagi listrik di kontrakan konslet. 🙂
Ketika masuk, ternyata air dimana-mana, memang adik sudah sering cerita tentang atap kontrakan yang bocor parah, tapi kali ini banjirnya parah, salah satu kamar ada yang banjirnya melebihi matakaki, karena kamar ini memang agak turun lantainya.
Dan jadilah kami menguras air dikamar tersebut, dan benar-benar gak nyangka, ternyata airnya berpuluh-puluh bak besar 😦

nasib-nasib 😛

walau kebanjiran tetap pasang muka sedikit ceria 😛

Dan Pengaturan Alloh memang sangat lembut, di pagi hari udah uring-uringan karena listrik entah kenapa tiba-tiba mati, ternyata ada kebaikan besar dibalik itu semua. Gak kebayang gimana kalau listrik gak konslet sejak pagi, sedangkan siang hari rumah ditinggal kosong, dengan segala barang yang berlistrik dilantai, kan bisa-bisa mati semua ikan tetangga 😛

Yah, inilah sedikit cerita tentang kontrakan Adik saya, tapi ini dulu, karena sekarang adik saya sudah pindah, tidak ngontrak lagi tapi benar-benar ngekost sesuai dengan yang saya tulis diawal post ini menyandang nama anak kos dengan bangga 🙂