Cara Mencegah dan Menanggulangi Tawuran.
Tawuran dalam kamus Indonesia (yg saya punya) adalah “perkelahian beramai-ramai”
Dan memang begitu adanya, tawuran dilakukan secara rame-rame. Belibatkan banyak orang, dan ujung-ujungnya meresahkan dan merugikan banyak orang juga.
Beberapa saat yang lalu tepatnya (24 September 2012) satu nyawa melayang karena Tawuran, tak lama setelah itu menyusul lagi satu nyawa anak Indonesia melayang lagi.
Apa belum saatnya kita bilang “STOP” atau “CUKUP” terhadap tawuran?
mau menunggu berapa nyawa lagi yang di serahkan?
apa selama ini belum cukup?
Semua orang yang mempunyai hati, termasuk Anda. Pasti memilih kata STOP dan CUKUP dari pada kata LANJUTKAN.
memang mencari cara mencegah dan menanggulangi satu kasus ini beragam dan tidaklah semudah membalik telapak tangan.
dan ijinkan saya dalan barisan-barisan kata ini, untuk menuangkan sedikit fikir saya yang pastinya banyak kekurangan didalamnya.
Cara Mencegah.
Lebih baik mencegah dari pada mengobati. sering kita dengar kalimat ini, dan memang benar jika difikir. Dan itu memang baik untuk segala sesuatu, termasuk untuk masalah Tawuran ini.
1. meningkantan keimanan.
ini harga mati, karena bagaimana pun kita pasti punya Tuhan. dan kalau kita merasa dekat denganNya, maka kita akan menyayangi ciptaanNya.
2. memulai semua dari Keluarga.
semua pasti sepakat jika pendidikan pertama kali dimulai dari keluarga, dan ini pasti menumbuhkan kedekatan didalamnya, semakin dekat hubungan/ikatan dalam keluarga, akan semakin mudah untuk mengontrol anggota-anggota dalam keluarga itu.
Dan dari sisnilah, pemahaman-pemahaman baik dan buruk di ajarkan.
Sebagai orangtua harus benar-benar sigap dengan tingkah laku anaknya, baik itu sang Ibu atau pun sang Ayah.
Memperhatikan dan menegur ketika di rasa ada yang salah.
Sang ibu juga jangan mau kalah perannya dengan Sang Ayah, apalagi kebanyakan Ibu lebih banyak kata-kata yang dikeluarkan dibanding Ayah, nah jangan bosan-bosannya menasehati sang anak, karena bagaimana pun sanga nak pasti mendengar. memberi pengertian secara khusus tentang arti, tujuan dan hasil dari tawuran.
3. pihak sekolah (untuk pelajar), dan pihak perangkat Desa (bagi warga).
Pihak sekolah.
pihak sekolah harus benar-benar tanggap dengan tema satu ini “tawuran“, karena ini benar-benar membawa nama sekolah itu sendiri, dan untuk kebaikan penerus bangsa tentunya. Tawuran antar pelajar seringkali masih mengenakan seragam sekolah, ini bukan karena mereka bangga dengan sekolahan mereka. tapi karena ada masalah yang mereka dapat ketika mengenakan seragam itu. Baik karena urusan sendiri atau urusan teman yang mereka baru kenal ketika mengenakan seragam itu, karena beda seragam beda rasa, semua yang pernah sekolah pasti tahu rasanya, rasa seragam Biru putih dengan seragam Abu-abu putih beda jauh rasanya, rasa merasa lebih besar/dewasa tapi kebanyakan baru “rasa” belum nyata.
Pihak sekolah harus paham dengan masa/waktu yang sedang dilalui oleh murud-muridnya, yaitu masa yang darah sedang membara-menbaranya, rasa penasaran akan sesuatu yang menantang.
Disini Pihak sekolah mendidik, mendidik tak harus dengan lembut atau dengan kasar. tapi yang tepat mendidik dengan hati, walau marah pun marah yang menggunakan hati, bukan nafsu amarah. memang berat tugas Guru disini, tapi mereka Guru kan? jadi memang harus melakukan apa yang seharusnya dilakukan guru.
Juga memberikan Ancaman yang berat bila ada siswa yang melanggar tentang “tawuran”. ini berguna untuk menakut-nakuti siswa, tepatnya bukan menakut-nakuti tapi merubah atau menghilangkan adanya rasa jagoan pada murid-murid.
Pihak perangkat Desa.
Pihak Desa juga harus tanggap dan sigap dengan tema ini, karena tawuran warga lebih banyak memakan korban daripada tawuran pelajar.
makanya akan sangat bagus jika perangkat disini adalah orang yang disegani. dengan begitu akan lebih mudah kata-katanya di dengar oleh warganya.
Perangkat desa selalu siap bila ada laporan tentang adanya tawuran, dan segera memusyawarahkan dengan Orang-orang yang setara untuk mencari solusinya dengan segera.
jika merasa tidak mampu, bisa dilaporkan kepada atasannya. perangkat desa pasti punya ranting yang lebih besar diatasnya kan?
dan disini cara yang dilakukan harus lebih hati-hati, berbeda cara penangannanyan pada para pelajar. intinya dengan cara yang hikmah, karena yang dihadapi adalah orang yang benar-benar sudah menjadi orang (baca: berumur).
Cara menangulangi.
Bagi pelajar.
menangani secara hukum sudah pasti, karena Negara kita negara hukum.
disisi lain pihak sekolah harus lebih bijak sana bila kasus sudah terjadi.
seperti ungkapan “beras sudah menjadi bubur” tidak ada cara untuk mengubahnya menjadi beras lagi. kecuali bubur itu di habiskan kemudian beli beras lagi, atau dengan menjual bubur itu kemudian hasilnya di belikan beras lagi, dan iu pun bukan beras yang awal tadi, tapi beras yang lain.
pihak sekolah harus tetap menghukum sesuai sanksi yang telah ditetapkan, tapi setelah itu Murid yang bersangkutan harus diberi perhatian khusus. perhatian disini bukan perhatian atas rasa jengkel atau marah. tapi perhatian dengan kasih sayang, karena kalau bukan di sekolah mereka didik, mau dimana lagi?
Dari pihak keluarga juga harus menerapkan sikap hukuman, tentu saja lagi-lagi hukuman yang bersifat mendidikdan kasih sayang, walau bagaimana pun, meraka adalah anak kita.
Bagi warga.
hukum di nomor satukan disini, karena tawuran antar warga pasti memakan banyak korban.
dan dari pihak yang berwajib harus dengan tegas menangani ini. sehingga ada efek yang diinginkan yaitu membuat pelaku jera dan membuat yang lain takut sehingga tidak ada yang berani meniru dan mengulanginya.
mungkin ini saya buah fikir saya, yang pastinya akan sangat banyak kekurangan didalamnya.
Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Indonesia Bersatu:Cara Mencegah Dan Menanggulangi Tawuran.
sebenernya sih simpel, ada yang paling penting, yaitu memperbanyak kegiatan anak – anak sesuai bakatnya, ketertarikanya, misalnya musik atau olahraga, pihak sekolah harus tau minat dan bakat anak anak ini, lalu perbanyaklah kegiatan ekskul, anak – anak yang di rasa bandel2 bukanya malah di pinggirkan, biasanya sekolah malah memperhatikan siswa yang berprestasi, mereka yang nakal – nakal ujung – ujungnya lepas perhatian dan bolos, mangkal di jalanan, ngerokok di WC,
kalaulah pihak sekolah bisa mengelola para anak – anak bandel ini dengan memberikanya perhatian, dan kegiatan yang sesuai dengan yang mereka suka, misalnya skateboard, band, futsal dll, maka mereka akan fokus kepada pencarian jati dirinya yang sesuai dengan minat mereka itu, dan tidak mencari jati diri di jalanan, itu bagi pihak sekolah, lalu harusnya juga perhatian orang tuanya juga turut membimbing
setuju Sob, semoga kasusu ini bisa dihilangkan dengan segera.
kalau di hilangin agak sulit, karna yang harusnya jadi panutan pun tingkahnya gak kalah primitif, seenggaknya gak menjamur aja, itu udah agak lenih baik…pelan2 lah,
susah bukan berati tidak mungkin kan??
ayo dong positif thinking dan berharap lebih baik…..
makanya tadi pelan2, ibarat suatu kebun yang sudah terkontaminasi hama, solusinya gak hanya pake penyemprot hama, tapi pelan2 menata kebunya, tanahnya, hingga benih baru yang di tanam, untuk mendapatkan buah yang lebih manis, dan pastinya butuh proses, tentu saja jawabnya “bisa”
haaa, gitu dong, bisa kok.
Sukses selalu Sob..
yeaaa, si om, aku kan gak pernah bilang gak bisa.. 😦
hehee…
Oke-oke…
tar tawuran lagi… hehe…
Semoga sukses ngontesnya Mas.. 🙂
Aamiin..
terima Kasih Mas Dani……
Ikut kontes lagi nih Mas.Sukses ya. 🙂
iya Mas… eheeee
Tawuran yuk OM 😀 😀 HAHAHAHAHA
Moga menang kontesnya OM 😀
hohooooo..
bawA semua pasukan yang kamu miliki Mas…
udah buat artikel tawuran belum Mas?
Rencana Mau ikutan ne Mas Bro Hehehehe:D Masih dalam proses,… Masih bisa kan Mas Bro ???
masih Sob, DL tgl 15..
oke ditunggu ya, jgn lupa kasih Info, heheee
tawuran gak ada untungnya gan..
moga menang kontesnya…..
setuju A’..
Ayo A’ ikut buat Artikel tentang tawuran..,,
semoga menang bang… saya doakan mudah”an cuma kata ini menjadi juaranya.
hehee.. Aamiin.
terima kasih Mas….
Oyo Mas ikut buat Artikel tentang tawuran….
Tawuran memang gak berguna banget. .
Tips abng patut diterapkan oleh smwa org .
Bg yg ingin kunjung.http://erit07.wordpress.com/
Aya Sob buat Artikel tentang tawuran……
Tawuran merugikan semua pihak. Semoga sukses kontesnya ya.. 🙂
gak ada yang diuntungkan ya Teh….
kl pun ini dibiarkan, pada waktunya mereka akan tau, tapi waktu itu sudah terlambat…
Ternyata baru beres juga yah 😀
Selamat buat keberhasilannya dan semoga menang kontesnya ya mas.. 🙂
Iya nih Mas…..
gak mau kalah dong sama Mas Doni….
Terima kasih Mas…
Sukses juga Buat Mas Doni….
hehe iya harus gitu dong 🙂
heheee….
meleuncur ketempat Mas Doni Aaaaah….
Hahaa.. belum ada yang baru 😀
masih yang kemaren 🙂
eh yang tadi siang gitu 😀