Aku tidak menyalahkan kalian
ketika kalian tidak memberiku recehan
Maka jangan salahkan aku karena keadaanku
bukan mauku atau pilihanku ini semua
jika aku disuruh memilih, mungkin aku akan lebih memilih seperti kalian
berangkat kerja dengan pakaian rapi, harum pula
sedangkan pakaianku rapi menurut versiku
masalah wangi, asap kendaraan adalah parfumku
rasanya terlalu sayang bila uangku untuk membeli parfum seperti kalian
tapi aku sadar diatas langit masih ada langit
dan dibawah tahan masih ada tanah
aku akan berusaha untuk tidak melihat kalian yang diatasku
aku akan berusaha menundukkan pandanganku kepada mereka dibawahku
aku ingin bisa bersyukur atas semua pemberianNya kepadaku
maka aku tidak menyalahkan kalian jika kalian menyalahkan keadaanku
aku tidak peduli dengan pakaian kalian atau bau kalian
aku tujukan pandanganku kepada mereka bukan pada kalian
aku ingin bisa bersyukur..
Allhamdulillah ‘alakulli haal….
akhy–> kindly, respect, care 🙂
sependapat dgn Niee
kl gtu saya sependapat dengan Mbak el… hehehe
keren gan…. selain bersyukur kita juga harus berusaha untuk jadi lebih baik…
“tanggah ka sadapan”… orang yg sukses juga sama awalnya dari bawah dulu…. melalui proses dan terus berproses….
bener Aa’…
mulai dr awal baru keatas…
iya gan seperti itulah….
wah… penjabaran rasa syukur yang indah, seperti seorang gembel jalanan, tetapi selalu bersyukur.
mantap sob! lanjutkan!
ehem….
komene rek…
hheheheee damai mas….
thanks very much jarene wong kulonan mas…
puisinya keren..
tapi aku tetep gak terlalu suka sama pengemis seh yak.. ya kurang usaha aja menurut aku,, masih mending mereka yang bekerja sebagai pemulung atau apa gitu deh
gak cuma niee yg merasakan itu,
tapi lain halnya dengan orang2 tertentu heheheee….